Malkan Junaidi
Dalam bukunya yang berjudul Octavio Paz, Puisi dan Esai Terpilih, diterbitkan oleh Yayasan Bentang Budaya, pada sub-kumpulan Puisi-Puisi (1995-1996), Arif Bagus Prasetyo mencantumkan sebuah puisi yang berjudul Nyanyian Diri:
Mungkin aku bisa berkelok untuk hidup bersama satwa,
Mereka begitu lembut lagi penuh percaya diri,
Aku berdiri memandang mereka begitu lama. Continue reading “Kecerobohan Sang Kritikus atau Plagiarisme Sang Penyair Nobel?”