TAKJUB

Taufiq Wr. Hidayat *

Konon puncak ketidaktahuan melahirkan ketakjuban. Sesuatu yang sesungguhnya tak terjelaskan, hanya mungkin dihayati dengan rasa takjub.

Bagi Ismail Marzuki, yang cerlang dan gemilang tak harus berada dalam terang. Yang cerlang dan gemilang hanya tampak di dalam kegelapan. Lalu kenapa orang mencari terang benderang? Bukankah di dalam terang benderang itu, segala yang cerlang dan gemilang tak pernah tampak untuk membangkitkan ketakjuban? Continue reading “TAKJUB”

Cikal Bakal #1

Muhammad Yasir

Di bantaran Sungai Kapuas, perahu menderit-derit kesakitan dan terus beradu memecah keheningan pagi di kanal Proyek Lahan Gambut milik diktator Soeharto. Tidak ada petugas pos atau jurnalis yang memiliki keberanian untuk mengabarkan atau menulis berita tentang bagaimana orang-orang dalam perahu itu menangis, karena ditindas hingga ke sum-sum tulang mereka. Dan, di antara mereka Talekung Punei adalah seorang tua yang mau-tidak-mau menjadi nelayan. Continue reading “Cikal Bakal #1”

PISAU SEGALA LAMPAU

Taufiq Wr. Hidayat *

Pisau Sukri dalam kisah termashur “Sukri Membawa Pisau Belati” Hamsad Rangkuti, selalu berkilat-kilat di dalam gelap. Ia haus darah. Dan menyimpan dendam purba pada daging. Tentu bukan daging sapi atau darah ayam. Tapi darah-daging kehidupan. Sukri yang beringas, memendam derita dan hati yang patah. Dengan sebilah pisau berkilat yang diselipkan di pinggangnya, Sukri memacu sepeda skuternya. Skuternya mengerang-ngerang merobek telinga. Dengan mata yang merah dan hati yang merana, Sukri memasuki dadaku. Continue reading “PISAU SEGALA LAMPAU”

Bahasa »