Rakai Lukman
“Bila waktu hanya sembilu, Yang tertanam di laut teduh
Akankah kita berlari mengejar hari, Berangkat merebut matahari?”
Sore mengirim mega, sriti terbang berbanjar pulang ke sarang. Sedap matanya memandang ke ufuk barat. Galau hatinya menanggung beban usia. Lelaki itu sering menangguhkan kerja. Pagi terkapar di ranjang, siang masih bersenda gurau dengan mimpi. Sorenya terperangkap jaring lanskap senja. Malam asyik menghitung bintang dan menanti kedatangan purnama. Continue reading “KEDALAMAN SUMUR SUKMA”