Denny JA adalah Muncikari yang Harus Dibunuh!
Muhammad Yasir Continue reading “Denny JA, Kejahatan Intelektual, Pembodohan Sejarah Sastra Indonesia, Perusak Peradaban!”
Denny JA adalah Muncikari yang Harus Dibunuh!
Muhammad Yasir Continue reading “Denny JA, Kejahatan Intelektual, Pembodohan Sejarah Sastra Indonesia, Perusak Peradaban!”
Membaca Dareen Tatour dan Saut Situmorang
Muhammad Yasir Continue reading “Karya Sastra Apa yang Tidak Politis?!”
Jawaban untuk bagian A. Pengantar esainya (makalahnya) Sofyan RH. Zaid
Nurel Javissyarqi
V
Perpindahan bahasa Melayu (Kuno) dengan aksara Pallawa, Kawi, Jawa, Arab (pegon), hingga beraksara Latin di dataran subur Nusantara, tak lebih melalui pelbagai kebijakan para penguasa pada masa-masanya, dibalik kesuntukan para pustakawan, kaum penerjemah, kalangan pujangga dlsb. Continue reading “PENGHILANGAN KATA DALAM KRITIK SASTRA INDONESIA (V)”
Jawaban untuk bagian A. Pengantar esainya (makalahnya) Sofyan RH. Zaid
Nurel Javissyarqi
IV
Leksikograf Indonesia, Wilfridus Josephus Sabarija Poerwadarminta pernah memakai nama samaran Ajirabas, Semplak, Sabarija. Salah satu tokoh sastra Indonesia yang ahli perkamusan bahasa Indonesia, Jawa, Kawi, dll. Dia hanya menulis satu puisi, tiga prosa, dua naskah drama, yang semuanya dimuat dalam majalah. Continue reading “PENGHILANGAN KATA DALAM KRITIK SASTRA INDONESIA (IV)”
Jawaban untuk bagian A. Pengantar esainya (makalahnya) Sofyan RH. Zaid
Nurel Javissyarqi
III
Edisi adalah bentuk buku yang diterbitkan, dikeluarkan, istilah saya merek. Dan kata “revolusi” mengabarkan perubahan sosial budaya yang berlangsung cepat menyangkut pepokok kehidupan. Maka “edisi revolusi” itu, sebentukan buku yang mengarah pada perubahan sosial, perombakan dasar demi mencapai kebutuhan yang diingini jaman; Continue reading “PENGHILANGAN KATA DALAM KRITIK SASTRA INDONESIA (III)”