Puber Kedua

Riz Koto
http://www.suarakarya-online.com/

“Permisi, Om…” Kalimat itu menjadi pemukul puncak deguban jantungku yang sejak tadi, sejak dia kulihat di ujung jalan, berjalan menuju rumah orangtuanya persis di depan rumahku.
“Yaaa…,” jawabku pelan dan lembut sambil memandangi senyum dan sikapnya yang sopan, hormat, dan tampak kikuk. Continue reading “Puber Kedua”

Bahasa ยป