Mendadak jadi Moderator

Sabrank Suparno

Mendadak jadi moderator dalam diskusi buku “Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia” Karya Nurel Javissyarqi pada hari Selasa 30 Januari 2018 di Kedai Boenga Ketjil miliknya Cak Andhi Setyo Wibowo. Kalau saya mondar-mandir dalam diskusi itu, bukan meniru Karni Ilyas pada acara ILC, sebab ILC baru berdiri beberapa tahun lalu saja, dibanding saya memoderatori di berbagai acara. Jika saya tiba-tiba mendebat pembicara, meminta ketegasan ulang, menghentikan pendapat, mengulas, dll, juga bukan meniru Rosiana Silalahi yang endel produktif itu. Itu semata hanya teori menghidupkan ruang diskusi. Continue reading “Mendadak jadi Moderator”

Gedung Kesenian Cak Besut

Sabrank Suparno

Saya membayangkan ada dialog antara almarhum Cak Besut dengan Cak Durasim. Bisa juga perbincangan dua tokoh maestro Ludruk itu benar-benar terjadi di alam kubur. Indikatornya apa? Jawabnya gampang, hingga membuat anda tidak tidur bermalam-malam. Apalagi ketika anda mengetahui analogi jawaban perbincangan dua maestro Ludruk ini sambil nyeruput kopi racikan Yu Darmani pengelola warung kopi nyentrik di pojok pintu masuk Desa Nglele Kecamatan Sumobito. Bukan sekedar rasa dan aroma kopinya yang cospleng, tapi di warung kopi Yu Darmani inilah seluruh teman penulis (seniman) baik lokal, regional, nasional, bahkan Miguel Fonsecca Horta seniman dari Portugis pernah saya ajak nyeruput kopi di warung ini. Continue reading “Gedung Kesenian Cak Besut”

Puisi dan Berbagai Kasus Mutilasi

Sabrank Suparno *

Bagi penyair (sastrawan), puisi ibarat sebilah pedang. Kekuatan dan kegunaan puisi disetarakan senjata untuk melumpuhkan lawan atau menikam diri sendiri. Kedua sasaran puisi tersebut baik eksteren maupun inheren berposisi sebagai sektor incaran dari fungsi terciptanya sebuah puisi. Yang jadi pertanyaan adalah puisi yang bagaimana? Pedang yang mengapa? Pertanyaan atas puisi dan pedang tidak dapat dibatasi, sebab keduanya hanyalah alat. Namun jika puisi disejajarkan pedang, yang memegang peranan penting atas alat, adalah siapa yang memainkan pedang tersebut. Dapatkah sebilah pedang dipergunakan mengalahkan lawan secara indah dan mengesankan? Continue reading “Puisi dan Berbagai Kasus Mutilasi”

Bahasa »