kepadapuisi.blogspot.com
SISYPHUS
Sisyphus mendorong batu ke puncak gunung
dan batu kembali ke jurang menggelundung.
Bolak-balik beribu tahun: beribu tahun
kau mendaki dan tergelincir, jatuh dan bangun. Continue reading “Puisi-Puisi Saini K.M.”
Saini K.M.
kepadapuisi.blogspot.com
SISYPHUS
Sisyphus mendorong batu ke puncak gunung
dan batu kembali ke jurang menggelundung.
Bolak-balik beribu tahun: beribu tahun
kau mendaki dan tergelincir, jatuh dan bangun. Continue reading “Puisi-Puisi Saini K.M.”
kepadapuisi.blogspot.com
SAJAK BUAT ANAKKU
Sampai di manakah cinta Ayah dan Ibu, Anakku
kalau tidak hingga ke ujung-ujung jari?
Akan tinggal saja menggapai, melambai dari stasiun kecil.
Pelabuhan terpencil.
Kemudian engkau sendirilah Ayah dan Ibu
dari Nasibmu
Terimalah Bumi dan Langit, hujan terik
siang serta malam hari kalbumu. Continue reading “Puisi-Puisi Saini K.M.”
kepadapuisi.blogspot.com
BANDUNG
1
Ada seribu satu alasan untuk meninggalkan rumah
: Padang terbuka di kaki langit atau biru laut
Gelombang demi gelombang membuka cakrawala.
Lalu kau pun berkata: Alangkah pengapnya kota! Continue reading “Puisi-Puisi Saini K.M.”
Saini KM menerima wayang golek dari Radhar Panca Dahana di malam penganugerahan Federasi Teater Indonesia 2012 di Taman Budaya, Bandung (25/1/2012). Saini terpilih menjadi Tokoh Teater Indonesia 2012. (Foto: Tempo)
Acep Zamzam Noor Continue reading “POSISI SAINI K.M.”
Soni Farid Maulana
pikiran-rakyat.com
SETELAH periode Kuntum Mekar (1950-1965), rubrik puisi di HU Pikiran Rakyat ada dalam periode Pertemuan Kecil (1976-1996), yang diasuh penyair Saini KM. Rubrik tersebut selain memuat sejumlah puisi karya para penyair dari generasi kemudian, juga memuat tulisan Saini KM mengenai kelebihan dan kelemahan puisi yang ditulis para penyair yang diasuhnya itu. Continue reading “Saini KM, Puisi, dan Pertemuan Kecil”