In Memoriam: Ine, Hj. Inen Hafisah Meriah
Salman Yoga S
Ia terbaring lemah. Tubuhnya kian renta dan tak berdaya. Matanya sayu lurus menatap dinding tembok bercat putih. Rabun dan kosong. Sesekali ia meminta untuk didudukkan di atas tempat tidur dengan bertopang pangkuan, mendesah pelan seperti melepaskan beban berat yang tertimbun dipundaknya selama puluhan tahun, atau entah menikmati indah dan syahdunya perasaan seorang ibu dilayani sepenuh cinta oleh anak-anaknya. Continue reading “Perempuan Berjangkat Utem *”