Sastraadiguna
kompasiana.com/sastraadiguna
Pengasingan Tumenggung Mayang
Tumenggung Mayang dan isterinya setelah menyaksikan mayat anaknya yang di buang di sungai Lawéyan, dalam hatinya merasa terharu dan menyesal atas perlakuan pada putranya sendiri. Namun demikian, se jahatjahat orang tua tidak mungkin sampai hati melihat anaknya dianiaya oleh orang lain, téga larané ora téga patiné. Kemudian memerintahkan beberapa orang untuk merawat jenazah Pabelan, dan di kebumikan dengan sebaik-baiknya. Continue reading “Sutawijaya Mbalela (1)”