Sarung Kiai Ababil

Satmoko Budi Santoso *
Media Indonesia, 5 Mar 2017

BILA ditanya kisah apa yang paling berkesan selama di pesantren, tentu aku menjawabnya dengan kisah tentang Kiai Ababil. Ia kiai yang cukup kondang di kota kelahiranku. Pernah dimusuhi Lekra, ketika Lekra sedang gencar-gencarnya mementaskan sandiwara keliling seperti Gusti Allah Mantu, Gusti Allah Edan, dan Matine Gusti Allah. Kiai Ababil menentang keras lakon-lakon itu sehingga ia pernah diburu dan mau dihabisi. Bayangkan saja, Continue reading “Sarung Kiai Ababil”

Bryan: Kilau Emas dari Kalbar

Judul Buku: Menggambar Impian
Penulis: Pay Jarot Sujarwo
Penerbit: Borneo Tribune Press dan Pijar Publishing
Cetakan: Pertama, Januari 2011
Tebal Buku: ix+164 Halaman
Peresensi: Satmoko Budi Santoso
lampungpost.com

DALAM kurun waktu sekitar 3 tahun terakhir, dunia perbukuan Indonesia cukup semarak dengan kehadiran buku-buku berjenis kisah sukses. Buku-buku inspiratif yang memang mampu menggedor semangat, memompa motivasi setiap orang untuk terus tumbuh dan berkembang seiring zaman yang semakin kompetitif di segala bidang. Continue reading “Bryan: Kilau Emas dari Kalbar”

Ketika Gus Mus Hijrah ke Cerpen

Satmoko Budi Santoso
suaramerdeka.com

Sekarang ini peran pelawak sudah diambil-alih oleh para politikus, dan saya menulis karena memang ingin menulis, saya tak ingin dijajah oleh isme-isme apa pun

KUTIPAN itu adalah pernyataan salah seorang Rais Nahdlatul Ulama KH A Mustofa Bisri dalam acara pagelaran baca cerpen bertajuk ”Gus Mus Hijrah ke Cerpen”, 24 Oktober, pukul 20.00, di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Di hadapan lebih dari 700 pengunjung, Gus Mus mengucapkan kalimat tersebut sebagai prolog pembacaan cerpen Gus Jakfar. Continue reading “Ketika Gus Mus Hijrah ke Cerpen”

Legenda yang Selalu Hidup

Judul Buku: Stanza dan Blues
Penulis: W.S. Rendra
Penyunting: Edi Haryono
Penerbit: Bentang Pustaka Yogyakarta
Cetakan: Pertama, Mei 2010
Tebal Buku: vii + 125 Halaman
Peresensi: Satmoko Budi Santoso *
lampungpost.com

BULAN Agustus adalah bulan penyair W.S. Rendra. Demikian seloroh yang bisa saja dimunculkan. Setahun yang silam, di bulan Agustus pula, penyair Rendra menjemput kematian. Kiranya penerbitan buku antologi puisi Stanza dan Blues ini pun menemukan momentumnya sekarang, yang juga sama di bulan Agustus. Continue reading “Legenda yang Selalu Hidup”