Selewat Senja di Kutha

Satyagraha Hoerip *
id.klipingsastra.com

MEREKA MENYUSURI PANTAI, bergandengan. Di upuk barat matahari siap tenggelam, dan muncul kembali baru esok hari. Separo langit di sana seperti disepuh warna emas campur lembayung. Menyilaukan.

Dalam hati Pramu tersenyum. Bagaimana jadinya, andaikata tiba-tiba muncul kenalan, atau bahkan seseorang dari gerejanya di Jakarta? Dan melihat dia bergandeng tangan dengan cewek bule, mana cuma mengenakan baju pantai? Ooh, disgusting! Macam pria muda 40-45 tahunan saja, remaja kedua. Continue reading “Selewat Senja di Kutha”

Bahasa ยป