Wajah-wajah Karat ala Teguh

Seno Joko Suyono
http://www.tempointeraktif.com/

Bangkai-bangkai mesin milik Nikko Steel oleh Teguh Ostenrik digunakan sebagai materi patung yang berbicara mengenai ekspresi manusia–dipamerkan di Gedung Arsip Nasional, yang preview-nya mulai hari ini.

Patung-patung itu semuanya disusun dari aneka potongan rongsokan baja dan besi karatan. Tema pameran berbicara tentang deformasi wajah. Sekali lihat, pada mulanya, kita susah menangkap adanya bentuk paras atau raut muka. Continue reading “Wajah-wajah Karat ala Teguh”

Nashar, Irama Jiwa, dan Kolektor

Seno Joko Suyono, Ibnu Rusydi
http://www.tempointeraktif.com/

“…Apa yang paling dalam yang tersembunyi dalam jiwa, tak mungkin bisa dipikirkan. Menurut pendapatku, sesuatu yang jauh tersembunyi dalam jiwa itulah yang bisa dianggap ‘diri’ manusia yang sebenarnya….” (Nashar, Surat keenam belas, 1974)

Para pemuja Nashar, datanglah ke Galeri Nasional. Tataplah irama yang tertuang dalam kanvas. Tataplah irama angin, irama pasir, dan irama garis-garis ingatan. Berjalan dari satu lukisan ke satu lukisan lain dan resapkanlah dalam-dalam irama-irama yang disajikan. Akan terasa betapa irama itu sangat tak monoton. Continue reading “Nashar, Irama Jiwa, dan Kolektor”

Tubuh-tubuh Pipih Sang Penebus

Seno Joko Suyono
http://www.tempointeraktif.com/

Patung itu menggambarkan Santo Petrus. Materinya perunggu. Tingginya 175 sentimeter. Proporsi tubuh Santo Petrus dibuat memanjang, termasuk wajahnya. Bila kita lihat dagunya, lebih sekilan tangan. Mata Santo Petrus antara meram dan menatap ke bawah. Tangan kirinya mengapit sebuah kitab dengan sampul muka tanda salib. Sementara itu, tangan kanannya memegang sebuah kunci raksasa dengan tiga anak kunci yang dipanggul di pundaknya. Continue reading “Tubuh-tubuh Pipih Sang Penebus”

Centhini, Kekasih yang Tersembunyi

Seno Joko Suyono, Lucia Idayanie
http://majalah.tempointeraktif.com/

?…Kehidupan saya dan kehidupan penyair Jawa sejak berabad-abad, semua menyatu. Segala yang pernah saya alami di Jawa dan di tempat lain di Bumi ada dalam karya yang janggal, ajaib, dan raksasa itu, yang kelihatannya begitu cerai-berai, namun intinya begitu sempurna. Saya seakan ingin mencebur ke sungai yang luas, membiarkan diri ditelan tembang-tembang dan lenyap dalam gelombang cahaya para penyair yang telah wafat, terikat dengan silsilah mereka secara penuh rahasia….? Continue reading “Centhini, Kekasih yang Tersembunyi”

Berthold Damshauser: Sastra Indonesia Kurang Dikenal

Berthold Damshauser
Pewawancara: Seno Joko Suyono, Ibnu Rusydi
korantempo.com

Ia menjepit rokok dengan telunjuk dan jempol tangan kanan. Di sela-sela kalimat-kalimat Indonesianya yang lancar, ia mengisap kretek A Mild itu dalam-dalam. Berthold Damshauser, 52 tahun, adalah salah satu ahli sastra Indonesia di Jerman yang tersisa. Sejak 1986, dia menerjemahkan sastra Indonesia ke bahasa Jerman dan sebaliknya. Continue reading “Berthold Damshauser: Sastra Indonesia Kurang Dikenal”

Bahasa ยป