Sita Planasari Aquadini
http://majalah.tempointeraktif.com/
Cihnane luwih, yan suganda nelikup, Hyang kala wus prapta….
Secuil doa, itu saja yang sempat didaraskan Sri Tanjung kepada dewata. Dalam simpuhnya, perempuan jelita itu menyadari hidupnya tak akan lama. Saat doa ditutup, Sida Paksa, pria yang baru menikahinya, menghunjamkan keris dengan kemarahan membabi-buta. Gending se-londing pun riuh rentak. Continue reading “Sri Tanjung dengan Tujuh Nada”