13. Aku Yang Selalu Mendoakanmu, Walau Aku Tak mengenalmu
“437. Kalau tiada yang mengenal, lalu siapa yang sudi mendoakan aku.”
Mendung. Hampir hujan, tapi belum. Sesuatu yang menggantung, segala yang menggantung, memang selalu menyisakan beban. Ingin aku mengusapkan jemariku, membelai pipinya yang ranum mengandung zat cair. Ingin sekali aku meyakinkan dia, menyemangatinya, bahwa dukanya pasti akan berakhir. Tak perlu resah. Rintik hujan pasti akan membasahi bumi, dan bumi memerlukannya. Continue reading “Pentigraf 13-14 Siwi Dwi Saputro”