Gadis Tegar Itupun Menangis

Sr. Sebastiana. CIJ
Pos Kupang, 27 Sep 2009

KAMPUS itu lengang dan sunyi, yang tertinggal hanya bebarapa satpam penjaga kampus. Langkah kakinya lambat seakan sarat beban yang harus dipikulnya. Tapi pandanganku tertuju pada wajahnya yang ayu nan cantik meski ia tak tahu aku sedang memperhatikannya. Dalam hatiku aku bergumam, “Ah, gadis cantik yang malang, betapa tragisnya hidupmu.” Continue reading “Gadis Tegar Itupun Menangis”