Sanca Colmar

Tova Zen
http://www.lampungpost.com/

KENANGANKU membayang saat aku duduk di bangku dipan yang reot dan beradu denting dengan keroncongan perutku ini. Lapar terus saja memilin lambung untuk segera diasupi makanan. Nasi basi yang kemarin ibu hidangkan telah kering menjadi rengginang, ampiyang, dan cengkaruk. Kurobek ingatanku saat menginjak air mata ibu di subuh hari. Continue reading “Sanca Colmar”