W. Haryanto
Membincangkan sejarah sastra, adalah memperdebatkan terminology dan akurasi seluruh pemahaman kita terhadap “proses” dan wilayah-wilayah inspiratif. Penyair—adalah satu titik—ia mengawali proses memahami sejarah sebagai unsur yang terus berkembang, membesar dan menyusut. Implikasinya, yakni, tumbuhnya reproduksi puisi tidak sebatas mengorganisasikan teknik menulis (seperti model khas penyair-penyair Teater Utan Kayu). Karena, menulis adalah membentuk penyikapan psikologis terhadap apa yang mula-mula—hanya episode, percikan kausalitas, juga pelbagai hubungan kebahasaan. Continue reading “Reproduksi Puisi, Tumbuhnya Wilayah Inspiratif dalam Sejarah Sastra Jawa Timur”