Sajak-Sajak Wahyu Hidayat

UNTUK PUISI

Aku masih menyimpanmu pada selembar kertas yang terlipat di sebuah buku milik penyair gagal. Engkau masih baik-baik saja di sana. Mencicip moka. Membaca buku. Meniup rambut yang menutupi matamu dengan bibirmu. Sesekali mengusap layar smartphone. Membuka sandinya. Menggeser-geser bloatware. Menarik panel notifikasi. Kemudian menguncinya lagi. Lama sekali tak melihatmu. Continue reading “Sajak-Sajak Wahyu Hidayat”

INISIAL BADAI

Wahyu Hidayat **

/A/
Tanganmu menggambar wajah farisi dan tubuh naskhi yang runcing. Di tengah ayat, handam yang kaugerakkan membentuk huruf-huruf tumpul.

“Bantu aku merapikan ujung handam,” suaramu seperti tsulutsi yang agung dan mencandukan. Dadaku menjadi diwani jali yang gagal terbaca awam. Continue reading “INISIAL BADAI”

Bahasa ยป