Werda Filsani
Suara Karya, 27 April 2013
Tiap pagi kau menyiapkan kopi untukku. Padahal sudah pasti, kopi itu hanya akan kusesap sedikit setelah dua batang rokok tinggal puntungnya. Kau akan menungguiku duduk di teras sambil membaca puisi-puisi di koran pagi yang isinya mendekati basi. Continue reading “Langgam Keroncong Dini Hari”