Sajak-Sajak Akhmad Muhaimin Azzet

Kembali Merindu

berjalan kembali di kotamu siapa membentak
sepanjang jalan tawaran begitu memabukkan
anak-anak juga menembakkan kegalauan

kembali merindu aku pada kotamu yang dulu
keramahan menyerbak sewangi bunga seroja
di manakah kutemukan telaga untuk berwudlu

Bumidamai, Yogyakarta.

Sepertinya Cinta

sepertinya cinta kini kita alirkan
tidak menuju laut kedalaman atau telaga
:sungai limbah dan bahkan selokan kehitaman

sepertinya cinta hanyalah omong kosong belaka
ketika kedamaian, berubah curiga dan dendam
:saudaraku kapan kita berpelukan sesungguhnya

sepertinya cinta bukanlah sekedar perjanjian
sebagaimana dulu mengalir di setiap dada
:padahal sama tanah dan darah kemanusiaan kita

Bumidamai, Yogyakarta.

Denting Malam

seperti serenada saja padahal doa penuh luka
malamku berdenting mengadukan perih bergetar
kapankah kegelapan terburai sayat pertikaian

bersama angin melolongkan lapar sepanjang kelam
bukan persoalan perut, tapi lagu-lagu kemarahan
kapankah dingin malam kita berselimut-bercinta

Bumidamai, Yogyakarta.

Sebelum Senja

ada angin yang mendongakkan kepala
begitu pongah menepuk-nepuk usia
sebelum senja kenapa lupa kelahiran

ada kelahiran sebagaimana kematian
tapi senja akan datang kapan saja
mestinya persiapan berbekal pulang

Bumidamai, Yogyakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *