Tanpa Teori Tapi Disiplin

Theresia Purbandini
http://jurnalnasional.com/

Bendera demokrasi yang telah berkibar sejak tahun 1998 hingga kini belum mampu menggaungkan sastra di telinga masyarakat yang makin terjebak dalam deru arus modern. Namun dunia sastra yang masih minim perhatian dan kurang diperhitungkan, dewasa ini makin menggeliat di sejumlah kolom-kolom koran daerah maupun nasional. Continue reading “Tanpa Teori Tapi Disiplin”

Perjalanan Sastrawan Dwinegara

Theresia Purbandini
http://jurnalnasional.com/

Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China, kiranya benar pepatah itu adanya. Karena dari negeri panda tersebut, banyak ilmu pengetahuan yang bisa diserap. Misalnya saja pepatah yang sarat akan arti dan makna. Belum lagi nilai sastra yang dibuat oleh para pujangga terdahulu.

Karya-karya sastra Indonesia-Tionghoa dianggap oleh salah satu kritikus sastra, Maman S Mahayana sebagai perintis dalam perkembangan sastra modern di Indonesia. Continue reading “Perjalanan Sastrawan Dwinegara”

Napas Daerah Berembus ke Pusat

Theresia Purbandini
http://jurnalnasional.com/

Jakarta sebagai ibu kota dengan segala hingar bingar kehidupannya, berlangsung serba cepat dan praktis dalam segala hal. Hingga akhir tahun 1990-an, era internet mulai menyambangi dan menyekat kesusastraan yang ada pada media koran ataupun majalah. Adanya internet, dianggap oleh Jonathan Rahardjo, penulis novel Lanang, justru mempersempit kesenjangan antara sastra daerah dengan sastra di Jakarta. Continue reading “Napas Daerah Berembus ke Pusat”