Ahmad Nurhasim*
http://www.korantempo.com/
Seandainya saja menulis puisi tidak mempunyai kekuatan praksis serius dan hanya dianggap sebagai sekadar “ratapan dan kegelisahan personal”, tentu Wiji Thukul, penyair dari Solo, tidak akan dianggap sangat berbahaya bagi penguasa Orde Baru.
Judul Buku: Bunglon! Penulis : Hasyim Wahid Penerbit: Fresh Book Jakarta Cetakan I: Juli 2005 Tebal: xi + 84 halaman Continue reading “Menulis Puisi Sebagai Praksis Politik”