Aziz Abdul Ngashim
Biasanya saya ingat setiap oktober selalu ada sebuah festival sastra terbesar di asia tenggara, sayangnya festival sebesar ini justru tenggelam dalam hiruk pikuk maling ATM dan banjir Jakarta. tapi biarkanlah kita yang tetap mengapresiasi festival tersebut. dibalik ingatan saya tentang Ubud Writers &Readers Festival ternyata saya tidak tahu kalau sebelum itu ada lomba menulis “fiksi mini”, tahunya setelah beberapa kawan berbagi link tulisan. sudahlah yang penting saya sudah berpartisipasi sebagai voter untuk kawan-kawan. Continue reading “Ubud Writers & Readers Festival, Nobel dan Selembar Kisah Usang”