Azwar Nazir *
sosbud.kompasiana.com
Dalam sebuah acara pertemuan sastra di Jogjakarta pada tahun 2005, seorang laki-laki kurus agak tinggi hadir dengan pakaian sederhana, kaos oblong dan celana jeans dengan topi hitam yang agak lusuh bertengger di atas kepalanya. Perhatian saya tertuju pada laki-laki sederhana itu, kumis yang seperti tidak terurus tidak mengesankan dia sebagai laki-laki garang tapi seorang yang merakyat yang luar biasa. Diam-diam saya mendengar bisik-bisik beberapa kawan sesama penulis, ‘Mas Joni dah datang tuh!’, mendengar namanya saya teringat sebuah tulisan di Majalah Annida edisi ekslusif tentang proses kreatif lelaki pengarang itu. Continue reading “Sisi Religiusitas Joni Ariadinata dalam Sastra”