PARAKITRI DAN KHO PING HOO

Jansen H. Sinamo
Kompas, 3 Juli 2005

Menurut Ali Sadikin buku Cucu Wisnusarman kumpulan kolom Parakitri T Simbolon memiliki nilai edukatif yang tinggi karena mengangkat dan menggambarkan secara baik realitas dan problem sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Cucu Wisnusarman juga menjelaskan sebab-musababnya, yaitu kultur dan perilaku budaya yang masih didominasi oleh feodalisme, Continue reading “PARAKITRI DAN KHO PING HOO”

CERITA-CERITA SILAT KHO PING HOO

Aprinus Salam *

Cerita silat itu salah satu genre sastra (prosa). Setiap genre sastra selalu ada pengikutnya/pembacanya. Dalam genre silat itu, masih terdapat sub-sub genre lagi. Ada cerita silat sub-genre roman, detektif, sejarah, dan sebagainya, dengan selingan humor, percintaan, seks, teknologi persenjataan dan silat itu sendiri, politik, filsafat, dan etika.

Kadar budaya cerita silat cukup kental, karena cerita silat selalu berbasis budaya lokal tempat cerita silat itu diceritakan. Continue reading “CERITA-CERITA SILAT KHO PING HOO”

Kho Ping Hoo, Penulis Solo yang Terpinggirkan

Yunanto Sutyastomo

Tanggal 17 Agustus adalah hari kelahiran Kho Ping Hoo. Ia dikenal sebagai ikon pengarang cerita silat Indonesia dengan karya-karya yang sangat digemari berdekade-dekade, hingga kini. Tapi, Kho Ping Hoo juga menyimpan tragedi dalam kesastraan Indonesia. Ada kesan Kho Ping Hoo laksana aib yang harus ditutupi kesastraan Indonesia karena berbagai faktor yang membuatnya termarginalkan di dunia sastra. Kho Ping Hoo “dijajah“ oleh teori-teori dan politik kesastraan yang berakibat dia tak masuk dalam lingkup sastrawan. Continue reading “Kho Ping Hoo, Penulis Solo yang Terpinggirkan”

Antara Kho Ping Ho dan SH Mintardja

Teguh Setiawan
Republika, 14 Nov 2011

KEDUA berutang pada penerjemah Cerita Kungfu, dan keduanya membentuk identitas keindonesiaan masyarakatnya masing-masing.

“Saya menulis untuk mencurahkan hati saya. Dengan menulis, saya bisa melepaskan persoalan penindasan yang ada di dalam batin. Sebagai contoh, dalan kehidupan sehari-hari saya sering menjumpai ketidak-adilan, penindasan, dan kerakusan, tapi saya hanya bisa marah dalam hati. Continue reading “Antara Kho Ping Ho dan SH Mintardja”