Serendipitas Saintifik Menurut al-Qur’an: Informasi Tambahan untuk Lukas Luwarso yang Kritis pada F. Budi Hardiman

Imam Nawawi *

Kata “serendipitas” berasal dari bahasa Inggris, serendipity, yang populer sejak 28 Januari 1754. Orang pertama kali yang menggunakannya Horace Walpole, yang menulis sepucuk surat untuk temannya yang bernama Horace Mann. Walpole bercerita kepada temannya itu tentang sebuah penemuan berharga yang selalu tidak disengaja sebelumnya. Continue reading “Serendipitas Saintifik Menurut al-Qur’an: Informasi Tambahan untuk Lukas Luwarso yang Kritis pada F. Budi Hardiman”

Trilema Sains, Filsafat, Agama

Lukas Luwarso

Perdebatan “menghadap-hadapkan” agama, filsafat, dan sains sebagai semacam “perselisihan paradigma” berisiko menghadapi problem trilema (dilema namun menyangkut tiga aspek). Tiga aspek ini cukup sulit dipersatukan untuk menjadi kesatuan paradigma yang koheren, substantif, non-superficial. Kita bisa mengombinasikan dua paradigma, namun agak mustahil menyatukan ketiganya. Mampu menjadi orang yang taat beragama, mendalami filsafat, sekaligus antusias pro-sains. Continue reading “Trilema Sains, Filsafat, Agama”

Memahami Media

Lukas Luwarso *
SHNet, 30 Jan 2017

Zaman berubah, media massa turut berubah. Pemahaman tentang media massa mestinya juga berubah. Pengertian perlu diperbarui, dengan melihat situasi dan kondisi media massa terkini.

Media massa tradisional, seperti koran harian, majalah mingguan, stasiun radio dan televisi, sebagai sumber informasi massal, mulai ditinggalkan, sementara platform media baru–online berbasis digital–terasa kacau dan membingungkan. Continue reading “Memahami Media”

Matinya Sastra dan Kehebohannya

Lukas Luwarso *
watyutink.com 25 Feb 2018

‘Heboh” Angkatan Puisi Esai (APE) yang digembar-gemborkan impresarionya, Denny JA, mengukuhkan sinyalemen J Hillis Miller yang pernah menyatakan: “The end of literature” (matinya sastra).

Dalam buku On Literature, terbit 2002, Miller menyampaikan: beda era beda media, zaman berubah mengubah kebiasaan manusia, termasuk dalam menyerap sastra dan seni umumnya. Continue reading “Matinya Sastra dan Kehebohannya”

Kepastian Sains dan Pencarian Kebenaran

Lukas Luwarso

Menarik membaca esai Goenawan Mohamad (GM) tentang “Sains dan Masalah-Masalahnya”, menanggapi tulisan AS Laksana, “Sains dan Hal-Hal Baiknya.” Uraian GM membawa saya, peminat sains dan filsafat, ke perdebatan nostalgic wacana intelektual paruh pertama era 1900-an. GM memanggil nama-nama filsuf besar, seperti Edmund Husserl, Martin Heidegger, dan Karl Popper untuk menegaskan posisi sentimennya pada sains. Continue reading “Kepastian Sains dan Pencarian Kebenaran”