Marwita Oktaviana *
Solo Pos, 21 Mei 2020
Riak-riak mendung sedang marah dan jengah, tak mau bahkan hanya mampir sebentar meneduhkan. Sudah lebih dari sepuluh bulan. Matahari sedang kasmaran menjumpai bumi tanpa jeda meski hanya sehari. Panas membara. Aku sedang berjibaku mengipas-ngipas keringat yang mengucur deras saking panasnya. Di malam hari pun tak mau beranjak, bahkan lebih gerah dari siang hari. Tidur susah, bangun susah. Istriku sedang ngomel-ngomel karena anak balita kami rewel sedari sore. Continue reading “TULAH KEMARAU”