Teddi Muhtadin *
Pikiran Rakyat, 26 Juli 2009
Saya ingin memahami sisindiran (pantun dalam bahasa Indonesia) sebagai suatu proses kreatif berkebudayaan, sebagai penghargaan kepada tradisi, dan sebagai penghormatan terhadap tafsir. Sisindiran, sebagaimana kita ketahui, adalah salah satu bentuk puisi lisan yang terdiri atas dua bagian, yaitu cangkang (sampiran) dan eusi (isi). Sampiran, umumnya, merupakan permainan bahasa yang memikat, sedangkan isi merupakan pesan yang hendak disampaikan. Continue reading “Tradisi Sebagai Sampiran”