Puisi-Puisi Tita Maria Kanita

Telinga

Suaraku lebih mewah dari lanskap di wajah bersisik.
Maka tutup matamu
karna saat mata terpejam, para telinga terbangun.
Jika mampu manusia merajai indera lainnya, maka
kan kupinta pula kaututup lidah, hidung, serta arimu karna yang kumau
cuma telinga dan kepekaan gendangnya meski kental dan jingga berlilin.
Indera yang teragung bagi para
Muslim, Nasrani, dan Ibrani untuk kubisiki. Continue reading “Puisi-Puisi Tita Maria Kanita”