Win R.G.
http://www.hariansumutpos.com/
Lambat-lambat kulihat ia melembutkan jahe seukuran kelingking di sebuah batu, tampaknya malam ini sakit kepalanya kumat lagi. Jika jahe itu selesai ditumbuk, akan langsung ditempel di kepalanya kanan dan kiri dekat mata dan direkatkan dengan sehelai kain. Maka jadilah ia seorang pendekar sepanjang malam.
?Kenapa, Mak?? tanyaku yang membuntutinya sedari tadi. Ia menoleh ke arahku dengan berat, matanya menyipit seperti menahan sakit yang amat sangat. Continue reading “Teh Tanpa Gula”