Laki-Laki Suami Dhanty

Wina Bojonegoro
http://sastra-bojonegoro.blogspot.com/

Awalnya sungguh manis. Sangat memacu adrenalin.

”Tunggu aku di pojok es krim seperti biasa, jam makan siang.” Tetapi pesan singkat melalui ponsel itu terlalu pagi, pada jam di mana biasanya ia masih berbasa-basi dengan istrinya. Apa yang bisa dilakukan oleh seorang yang sedang kasmaran selain menyambutnya dengan suka cita? Kebodohan atau naluri? Sama-sama tak mengenal batas. Manusia sering melupakan sebuah fakta bahwa hal-hal natural itu terkadang identik dengan kedunguan. Andai saja pada saat yang bersamaan akal sehat mampu berperan, memberi secercah cahaya di antara gelap gulitanya siang yang benderang. Continue reading “Laki-Laki Suami Dhanty”

Perempuan Yang Menanti

Wina Bojonegoro
http://sastra-bojonegoro.blogspot.com/

Stasiun Pasar Turi selalu penuh sesak di malam hari. Lalu lalang manusia, bagai aliran sungai yang tak kenal henti, berbaur aneka kepentingan, bau badan, penjual koran, kuli angkut dan tak lupa calo. Beberapa menit lagi kereta Argo Bromo akan membawaku pulang ke Jakarta, pada rutinitas kehidupan yang sesungguhnya. Baru saja melangkahi peron, pengumuman sudah berkumandang, kereta telah siap di jalur satu. Tapi aku belumlah selesai. Perempuan ini aku tenteng kemari agar aku sempat bicara, semalam dan sepagian, bahkan sesiangan ini aku terlalu asyik mendengarkannya hingga tak ada waktuku bicara. Kini saatnya. Continue reading “Perempuan Yang Menanti”

Bahasa ยป