Obor Revolusi Sastra Komunis

Fahrudin Nasrulloh *

Jejak dari Pojok Kampung

Ada persepsi miring dan kelam hingga kini ihwal gerakan Partai Komunis Indonesia. Pertarungan politik dan ideologi dari masa ke masa memiliki momentum masing-masing. Di negeri ini penistaan dan pengasingan eks PKI atau yang berada di selingkungannya, baik keluarga maupun sanak saudara. Peristiwa Gestapu 1965 menggebyah semua itu. Sejarah komunisme di Indonesia kian memerah. Continue reading “Obor Revolusi Sastra Komunis”

Puisi dan Anak-anak Sejarah Zainal Arifin Thoha

Pengantar Antologi Puisi ‘Mazhab Kutub’ terbitan PuJa (PUstaka puJAngga) 2010
Fahrudin Nasrulloh *

Suatu hari, sekisar pertengahan tahun 2007, saya berjumpa dengan Gus Zainal Arifin Thoha di Pesantren Tebuireng, Jombang. Hari itu diadakan pertemuan alumni. Beberapa teman dan kiai yang saya kenal juga tampak hadir. Salah satunya adalah penyair dari Jeruk Macan, Mojokerto, Kiai Khamim Khohari. Continue reading “Puisi dan Anak-anak Sejarah Zainal Arifin Thoha”

CARUT-MARUT SEJARAH SASTRA INDONESIA

Maman S. Mahayana *

Sastra tidaklah lahir dari sebuah kekosongan. Ia mengada setelah melewati proses yang rumit yang berkaitan dengan persoalan sosio-budaya, politik, ekonomi, bahkan juga ideology dan agama. Jadi, ketika karya sastra terbit, beredar, dan kemudian dibaca masyarakat, di belakang itu ia sesungguhnya menyimpan sejarahnya sendiri. Ada kontekstualitas antara teks dan berbagai persoalan yang melatarbelakanginya. Maka, ketika kita coba mengungkapkan problem yang melatarbelakanginya itu, tidak terhindarkan, kita terpaksa mencantelkan teks itu dengan konteksnya, dengan persoalan yang berada di luar teks. Continue reading “CARUT-MARUT SEJARAH SASTRA INDONESIA”

Politik Kanonisasi Sastra dalam Sastra Indonesia

Saut Situmorang

Dalam sebuah tulisan di Media Indonesia Minggu beberapa waktu yang lalu yang, konon, dimaksudkannya sebagai “tanggapan” atas esei saya tentang relasi antara karya sastra dan politik ekstra-literer sastra, seorang Hudan Hidayat membuat sebuah klaim bahwa sebenarnya tidak ada hubungan pengaruh-mempengaruhi antara “keberhasilan” sebuah karya sastra dengan faktor-faktor ekstra-literer di luar teks karya dimaksud. Continue reading “Politik Kanonisasi Sastra dalam Sastra Indonesia”