Perempuan dalam Sastra

Nurani Soyomukti *
Seputar Indonesia, 23 Des 2007

DALAM kesusastraan Indonesia, masih sedikit kaum perempuan yang berkecimpung di bidang sastra. Dunia sastra masih didominasi kaum laki-laki.Tak heran jika cara pandang bias gender pun terjadi.

Ideologi patriarki yang mendominasi masyarakat kita nampaknya turut memengaruhi cara pengarang dalam menempatkan tokoh perempuan dalam karya-karyanya. Kontradiksi pokok masyarakat Indonesia mulai dari feodalisme (yang masih tersisa dan belum hancur), kapitalismeimperialistik, dan militerisme adalah tantangan terbesar bagi kemerdekaan perempuan. Continue reading “Perempuan dalam Sastra”

Pencapaian Kemerdekaan dengan Membunuh*

M.D. Atmaja

Manusia hidup dan berjalan dalam suatu wilayah yang begitu majemuk. Dalam kemajemukan itu, kita dapat menemukan berbagai macam hal kejadian yang dapat memberikan pencerahan, pemahaman, pun, pengertian-pengertian. Tidak hanya itu, dunia tempat kita berpijak ini dapat menjadi sosok penggoda yang memiliki dua misi berbeda: baik dan buruk. Sampai, Subagio Sastrowardojo berpesan “Bumi ini perempuan jalang/ yang menarik laki-laki jantan dan pertapa/ ke rawa-rawa mesum ini/ dan membunuhnya pagi hari” (Shimponi, hlm 1).Kemajemukan kejadian yang ada dalam kehidupan manusia, terkadang dilalui tanpa adanya kesadaran. Continue reading “Pencapaian Kemerdekaan dengan Membunuh*”

Karya di Tengah Silang Sengkarut

Ahda Imran
Pikiran Rakyat, 29 Des 2007

SEBUAH obrolan selepas di depan Taman Budaya Kalimantan Timur seusai Kongres Cerpen Indonesia V di Banjarmasin, 26 Oktober 2007 yang lalu.

Di situ ada Saut Situmorang, Isbedy Stiawan Z.S., Ari Pahala Hutabarat, Oyos Saroso HN, dan cerpenis Trianto Triwikromo. Hanya sebuah obrolan santai sambil saling berseloroh. Tapi tiba-tiba suasana menjadi serius dan panas. Continue reading “Karya di Tengah Silang Sengkarut”