Selamat Jalan Sastrawan Sunda!

Budi Setiyono*
Pikiran Rakyat, 10 Maret 2007

BELUM genap 40 hari berjalan. Timbunan tanah di pemakaman masih juga belum kering; menyisakan bunga-bunga bertaburan, juga karangan bunga dari “seorang lawan” Goenawan Mohamad.

Belum ada “rumah” permanen bagi yang pergi, juga papan nama. Masih ada sisa duka dan kesedihan, serta kenangan yang memang tak sepenuhnya utuh. Sastrawan itu, A.S. Dharta sudah berpulang sejak 7 Februari 2007, sekitar pukul 05.30 di rumahnya di Cibeber, Cianjur, setelah dua minggu terbaring karena sakit paru-paru dan komplikasi jantung. Dia dimakamkan di pemakaman keluarga, tak jauh dari rumahnya. Continue reading “Selamat Jalan Sastrawan Sunda!”