Bincang-bincang dengan Wijang Wharek
Han Gagas
http://pawonsastra.blogspot.com/
Aku menyusuri jalan terjauh dibanding selama ini yang pernah kutempuh. Jalan besar dan panjang dengan berbagai kendaraan lalu lalang di kanan kiri. Tubuhku masih agak sakit namun janji adalah janji, aku meneguhkan diri untuk berlanjut, jadwal yang mundur 1-2 jam malah membuatku lebih leluasa menaiki kendaraan. Melewati stadion Manahan di Kota Solo dan terus melaju hingga resort terbesar di Solo, Lor In, motor berbelok sebentar ke belakang kantor Bulog menjemput esais kita, Bandung Mawardi, dibelakang motor saya ternyata Poetri telah melaju dengan pelan, sendiri. Continue reading ““Ada kalanya saya marah begitu keras dan adakalanya saya mendekapnya demikian erat!””
