Nurel Javissyarqi
III
Yamin: “Kenapa tidak ambil data dari karya-karyaku, Nurel?”
Nurel: “Buku-buku Bapak berada di Lamongan, sedang saya kini di Ponorogo. Ya semoga sebelum catatan ini rampung, bisa pulang dulu ke kampung halaman.”
Yamin: “Kelanjutan daripada ini apa?”
Nurel: “Saya lagi memikirkannya Pak, tepatnya memilih beberapa kemungkinan.” Dan… Continue reading “Dialog Imajiner Mohammad Yamin tentang “Deklarasi Hari Puisi Indonesia.” (III)”