Sajak-Sajak Indrian Koto

lampungpost.com

Dirimu yang Tak Pulang

Akan kuberikan semua yang kau minta. Tak ada yang kuambil darimu
selain kenangan. Aku khawatir kau membuangnya di jalan. Ketika
kau merindukannya, aku masih punya. Percayalah, hidup hanyalah
lingkaran kecil yang itu-itu juga.
Kukembalikan semua yang pernah kuambil. Tak ada yang kusembunyikan darimu
selain ingatan. Aku khawatir masa lalu tumbuh besar di musim hujan. Continue reading “Sajak-Sajak Indrian Koto”

Menuju Pulang

Indrian Koto
kendaripos.co.id

Semakin jauh kau diseret perjalanan, semakin besar debar yang menimpamu. Matamu berpacu dengan laju. Di luar, dari kaca bis yang separuhnya dibiarkan terbuka –angin dan debu menerpa wajah dan kulitmu, menerbangkan anak-anak rambutmu– kau melihat segalanya begitu baru. Pohon-pohon manis yang tampak rindang, kampung-kampung santun dengan penghuninya yang anggun, petak-petak sawah dan gunung, rumah-rumah yang dipisahkan badan jalan, jalanan mendaki dan tikungan tajam. Setiap melewatinya, setiap kali itu pula kau ingin mengulang dari awal. Lagi dan lagi. Continue reading “Menuju Pulang”

Rambut

Indrian Koto
sinarharapan.co.id

Bagaimana mungkin rambut panjang bisa dihubungkan dengan cinta? Aku tak habis mengerti apa yang dipikirkan olehnya. Dia memintaku memotong rambut dan menghubung-hubungkannya pula dengan cintaku padanya. “Aku tidak minta sesuatu yang berlebihan darimu. Kalau kau betul-betul mencintaiku, aku minta kau memotong rambutmu,” katanya sore itu. Continue reading “Rambut”

Bahasa ยป