1.000 Kutu di Kepala Anakku

Isbedy Stiawan ZS *
suarakarya-online.com

SOAL gizi buruk ataupun polio bagiku sudah tidak lagi menarik sebagai berita. Karena itu, tak perlu diceritakan maupun dikabarkan. Bahkan flu burung yang sempat merebak di seluruh kota di negeri ini, kini tak lagi membuat bulu tengkukku berdiri. Aku tak takut lagi terkena flu burung. Apalagi sudah ada jaminan pemerintah kalau hewan-hewan sejenis itu sudah bebas dari rabies flu burung. Jadi, tak ada keraguan aku mengonsumsi daging ayam. Continue reading “1.000 Kutu di Kepala Anakku”

‘Pukau Teluk Semaka’

: Catatan Batu Bedil Award 2010

Ari Pahala Hutabarat, Isbedy Stiawan ZS, Jimmy Maruli Alfian
lampungpost.com

Metafora merupakan jalan tengah antara hal yang tak bisa dipahami dan hal-hal yang bersifat umum. (Aristoteles)

MENGGAGAS strategi kebudayaan tidak bisa bertolak dari ruang hampa. Ia harus senantiasa diperhitungkan. Terlebih lagi sinyalir para cerdik cendikia yang menyebutkan bahwa bangsa ini tengah mengalami defisit kebudayaan. Maka dalam konteks sastra, sebagai penopang struktur budaya, kegiatan yang memacu apresiasi dan kreativitas masyarakat harus pula diperhitungkan dengan bijak. Continue reading “‘Pukau Teluk Semaka’”

Perempuan yang Menyembul dari Semak Malam

Isbedy Stiawan ZS *
sinarharapan.co.id

IA menyembul dari semak malam. Tak ada penerang jalan di tempat itu, sehingga aku sulit memastikan dari gang atau arah mana dia datang. Suasana benar-benar gelap dan sunyi pada pukul dua dini hari.

Seperti datang dari suatu tempat tak bernama, dan tiba-tiba ia sudah berada di hadapanku. Membuatku kaget. Aku terpana seperti ketika aku digoda makhluk halus di bangunan kosong. Karena itu, semula kukira ia bukan sejenis manusia. Tetapi dari napasnya yang kudengar masih tersengal-sengal seperti orang baru lari, kupastikan kalau ia sedang mencari pertolongan. Continue reading “Perempuan yang Menyembul dari Semak Malam”

Bahasa »