Kisah si Pemberani dari Jepara

Sidiq Prasetyo *
Jawa Pos, 22 Sep 2019

Tinggal lama dan dikenal luas di Eropa, Sosrokartono ini dikenal cerdas, kritis, dan sangat mencintai Indonesia. Jadi inspirasi bagi sang adik, Kartini.

MENYEBUT nama Raden Ajeng (RA) Kartini, orang akan langsung tahu. Perempuan kelahiran Mayong, Jepara, Jawa Tengah, tersebut dianggap sebagai sang inspirator, pembangkit semangat emansipasi di masa kolonial Belanda. Continue reading “Kisah si Pemberani dari Jepara”

Eksistensialisme Kepenyairan W.S. Rendra (Willibrordus S. Rendra)

(Catatan HUT WS. Rendra, 7 November)
Muhammad Muhibbuddin *

“Mana itu seniman Islam? Islam ‘kan tak punya Beethoven, tak punya Mozart, Picasso?’, begitulah ledekan Rendra terhadap seniman Muslim, Syu’bah Asa, sekitar 1970-an. Mendengar ledekan penyair Si Burung Merak itu, Syu’bah Asa, yang saat itu menjadi mahasiswa IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, hanya diam saja. Selama bergaul dengan Syu’bah, Rendra mengaku sendiri sering meledek, mencandai dan mem-bully seniman Muslim itu, namun orang yang di-bully itu nampak tidak merespon; cuek; tidak menunjukkan reaksi apa-apa. Sikap Syu’bah yang pasif dan cuek itulah yang membuat Rendra justru penasaran. Continue reading “Eksistensialisme Kepenyairan W.S. Rendra (Willibrordus S. Rendra)”

Mengasah Hati Setajam Pedang

Buku Nyanyian Jiwa Sang Samurai
Muhammad Muhibbuddin
http://suaramerdeka.com/

KETIKA mendengar kata samurai, maka yang terlintas dalam pikiran adalah sebilah pedang. Tak pelak samurai, ikon budaya Jepang itu, identik dengan kekejaman, kekerasan, dan kebrutalan. Benarkah demikian? Tidak. Di balik ketajaman mata pedang samurai justru tersembunyi ketulusan hati, keluhuran budi, dan keteguhan jiwa. Seorang samurai bukanlah preman bekerja sebagai pembunuh. Sebaliknya samurai adalah orang yang tulus, loyal, pemberani, dalam menegakkan nilai-nilai moral. Continue reading “Mengasah Hati Setajam Pedang”

Bahasa »