INTERTEKSTUALITAS, PENCIPTAAN, DAN SOAL JEMBUT SAUT SITUMORANG

Shiny.ane el’poesya
elpoesya.wordpress.com

“Saut hanya bermain libido (nafsu berahi yang bersifat naluri) untuk meresepsi (menekan) dunia khayalan belaka. Sampai-sampai tercetuslah kata-kata ‘jembut Tuhan’ yang melampaui batas itu… Perhatikan saja judul puisinya: ‘Aku mencintaiMu dengan seluruh jembutKu.’ Ucapan yang aneh ini bukan termasuk hulul, tetapi semacam kecerobohan logika (akal sehat) Saut, Ucapan ini menderita ketidak relevanan pemikiran.” Narudin Pituin– Continue reading “INTERTEKSTUALITAS, PENCIPTAAN, DAN SOAL JEMBUT SAUT SITUMORANG”