Benny Arnas, Rachmat Budi M
lampungpost.com
KESENDIRIANNYA di beranda telah membuat dadanya makin sesak. Perasaan tertekan dan gelisah berkecamuk. Disandarkannya tubuh ke punggung kursi, seolah berharap ketegangan di lehernya akan merenggang. Anak sulungnya lewat di hadapannya saat akan masuk rumah. Ia bertanya kepada gadis dua belas tahunan itu. Ya, ia bertanya, seolah bertanya dapat mengalihkan kegelisahannya. Continue reading “Tak Cukup Air Mata”