(Marhalim Zaini, dari nusantaranews.co, foto Sagang Online)
Riki Utomi * Continue reading “Sisi Polifonik dalam Megalomania Marhalim Zaini”
Nilai-Nilai Edukatif dalam Cerita Khayal Yung Dolah
Riki Utomi *
Riau Pos, 4 Jun 2017
KITA setidaknya sepakat dengan usaha yang bertujuan kepada nilai-nilai didikan yang mana hal tersebut dapat membentuk pola tingkah laku manusia menjadi beradab. Hal itu menjadikan pribadi menusia dapat mengerti siapa dia sebenarnya; yaitu manusia seutuhnya yang dapat dididik dan jelas-jelas berbeda dengan makhluk yang lain. Continue reading “Nilai-Nilai Edukatif dalam Cerita Khayal Yung Dolah”
Feminisme dalam Lingkar Psikolepsi di Gaun Sinar Bulan
Riki Utomi *
Riau Pos, 18 Agu 2013
MEMBACA kumpulan cerpen Gaun Sinar Bulan karya Cikie Wahab salah seorang penulis produktif perempuan Riau yang patut diperhitungkan, menjurus kepada sisi lain. Sisi lain di sini dapat membuka dan menampilkan perempuanyang hampir menjadi objek pusat penokohan hadir dengan gaya beda. Tokoh-tokoh perempuan memang lebih cenderung diceritakan dengan penuh pesona, tetapi memiliki kesan yang menjurus pada arus kejiwaan yang agak berbeda melatarbelakanginya. Continue reading “Feminisme dalam Lingkar Psikolepsi di Gaun Sinar Bulan”
Nasionalisme yang Terkikis dalam Lampuki
Riki Utomi *
Riau Pos, 5 Mei 2013
NASIONALISME sangat penting dalam kehidupan bernegara. Sebuah bangsa yang besar akan memiliki ketahanan nasional secara utuh dari segenap rakyatnya yang berdiam dan berhimpun dalam tiap wilayahnya. Maka keberadaan untuk tetap setia pada negara itulah merupakan hal yang urgen sebagai kesadaran akan bela negara. Continue reading “Nasionalisme yang Terkikis dalam Lampuki”
Daya Gugah Bahasa
Riki Utomi *
Riau Pos, 7 April 2013
SEBAGAI sarana komunikasi paling lazim dan mendasar yang dimiliki manusia, bahasa mampu mewujudkan berbagai bentuk aktivitas dan keperluan. Dengan bahasa, di samping dapat mencermati dunia, manusia juga akan mendapatkan kemudahan dalam menjalani kehidupan dan mengatasi problematika hidupnya. Continue reading “Daya Gugah Bahasa”