RR Miranda
http://www.suarakarya-online.com/
SEJAK mengenal lelaki itu Mirna selalu bangun pagi, dan matanya sembab karena susah tidur. Dadanya selalu berdetak dalam kecemasan. Entah kenapa, yang pasti ia sungguh tersiksa menanti pagi yang ditandai dengan ruap cahaya mentari. Mirna merasa perputaran waktu begitu lamban, serupa keong yang menyusuri tanggul-tanggul panjang di persawahan. Begitu lamban, sehingga membuat jantungnya selalu berdetak kencang. Continue reading “Di Balik Gorden Jendela”