Ode untuk Indonesia
Apakah kami juga Indonesia,
setelah puisi-puisi pesakitan dijual kepada redaktur koran mingguan untuk kesenangan seorang penyair?
Katakanlah bahwa kami juga Indonesia,
dan bahwa darah-darah kami telah disedot habis kekuasaan kemudian dimasukan ke dalam tong baja pemintal sutera untuk jas seorang presiden dunia ketiga! Continue reading “Sajak-Sajak Muhammad Yasir”