Sastra yang Tidur dalam Kulkas

Saut Situmorang *

“Aku tidur di depan sebuah kulkas. Suaranya berdengung seperti kaus kakiku di siang hari yang terik. Di dalam kulkas itu ada sebuah negara yang sibuk dengan jas, dasi, dan mengurus makanan anjing. Sejak ia berdusta, aku tak pernah memikirkannya lagi.” Demikianlah bunyi empat baris pertama prose-poem Afrizal Malna yang berjudul “Persahabatan Dengan Seekor Anjing” dari bukunya Dalam Rahim Ibuku Tak Ada Anjing (Bentang, 2002). Continue reading “Sastra yang Tidur dalam Kulkas”

Kritik Sastra -Menjawab Saut Situmorang

Hudan Hidayat

majelis yang terhormat, izinkan saya menurunkan tulisan ini tanpa diedit lagi, sebagai cermin dari selang seling kehidupan itu sendiri: kadang benar dan kadang salah. sebagaimana tercermin dengan kuat di dalam spirit tulisan ini. perkenankan pula saya meminta pengertiannya, terhadap mereka yang bergerak di ranah akademik, kalau bahasa dan pemikiran di dalam tulisan ini sudah berjungkir sedemikian rupa. ini pun untuk menunjukkan bahwa hidup tidak sempurna, dan berjungkir pula di antar selang seling fiksi dan fakta. Continue reading “Kritik Sastra -Menjawab Saut Situmorang”