Saut Situmorang
Buku telah jadi produk fetish terbaru setelah smartphone. “Literasi” jadi slogan terbarunya. Penerbit muncul di mana-mana dan semua orang yang melek huruf tiba-tiba jadi penulis! Continue reading “Fetishisme Literasi”
Saut Situmorang
Buku telah jadi produk fetish terbaru setelah smartphone. “Literasi” jadi slogan terbarunya. Penerbit muncul di mana-mana dan semua orang yang melek huruf tiba-tiba jadi penulis! Continue reading “Fetishisme Literasi”
Muhammad Al-Fayyadl
Andai Saut Situmorang dipenjara, hanya karena ulah kecilnya mengatakan “bajingan!” dalam polemik buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh, maka kita akan kehilangan seorang kritikus yang kreatif memainkan “politik performatif” dalam pergaulan sastra Indonesia kontemporer. “Politik performatif”, seperti dianalisis Judith Butler dalam Excitable Speech, adalah suatu politik yang mempermainkan bahasa untuk bereaksi atas perilaku orang lain, dan menjadikan bahasa suatu tindakan politik itu sendiri. Continue reading “Andai Saut Situmorang Dipenjara”

Saut Situmorang * Continue reading “Bumi Manusia Hanung”

Saut Situmorang Continue reading “Hiperbola Agus R. Sarjono”