Suatu Siang di Seminari

Seno Joko Suyono, Anton Septian, Lucia Idayani
TEMPO Edisi 29/XXXVI/10 – 16 Sep 2007

”… Aku duduk di pinggir ranjang, berpura-pura membaca majalah, padahal sebenarnya aku mengamati ibu sewaktu ia menutupi payudaranya yang melorot dengan kutang lepek warna kulit yang dibelinya di pasar buah. Celana dalamnya yang telah menguning dimakan usia menampakkan sebaris karet elastis di bagian pinggangnya yang kendor….” Continue reading “Suatu Siang di Seminari”

Persahabatan di Kaki Borobudur

Seno Joko Suyono, Lucia Idayani
majalah.tempointeraktif.com

STUPA puncak itu tampak begitu terang. Dari jarak sekitar satu kilometer, stupa itu seolah berbinar sendirian di ketinggian.

Malam itu, disambut hembusan udara dingin, para penulis masuk kawasan Borobudur melalui sisi tenggara candi, lewat pintu masuk halaman Hotel Manohara. Panggung terbuka Aksobya, yang letaknya di pelataran sisi timur candi, menunggu mereka. Panggung itu hanya berjarak 50 meter dari candi. Bila berdiri di situ terasa kekokohan candi. Continue reading “Persahabatan di Kaki Borobudur”

Ki Pandjikusmin, Misteri yang Dibawa Mati

Seno Joko Suyono
majalah.tempointeraktif.com

AMPLOP itu lusuh. Sudah sejak 1968 dia terjepit di dalam sebuah map karton kuning. Amplop itu dialamatkan kepada majalah Sastra, Jalan Kramat Sentiong 43, Jakarta. Nama pengirimnya hampir tak terbaca—karena tertutup sebuah klip map. Bila kita mencabut klip itu, terbacalah nama pengirimnya dengan alamat 2-nd Floor Maritime Building Collyer Quay, Singapore. Continue reading “Ki Pandjikusmin, Misteri yang Dibawa Mati”

Cheng Ho ala Lesbumi

Seno Joko Suyono
http://majalah.tempointeraktif.com/

LAKSAMANA Cheng Ho turun ke tanah Sumatera. Ia disambut sebuah pesta. Ia memainkan seruling. Lagunya: Butet. Inilah pentas drama Cheng Ho yang diselenggarakan Lesbumi di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pekan lalu. Lembaga kebudayaan NU ini ingin menunjukkan bagaimana pentingnya pengaruh Cheng Ho di Nusantara. Continue reading “Cheng Ho ala Lesbumi”

Bahasa »