SASTRA, BEKAL MASA DEPAN ANAK-ANAK

Sri Wintala Achmad
http://sastrakarta.multiply.com/

Di satu sisi, sastra merupakan media manusia untuk mengekspresikan pengalaman empirik, gagasan atau perasaannya secara kreatif. Di sisi lain, sastra merupakan produk budaya atau sebagai potret peradaban manusia. Dengan demikian, seorang kreator sastra agar dapat menciptakan karya-karyanya harus memahami perihal bahasa sebagai simbol, berbagai gaya metafor, serta kaidah-kaidah lainnya yang merupakan unsur-unsur di dalam membangun nuansa estetik. Continue reading “SASTRA, BEKAL MASA DEPAN ANAK-ANAK”

T H U Y U L

Sri Wintala Achmad*
http://www.suarakarya-online.com/

Kampung Ngudi Tentrem geger. Yeyen menyiram air panas ke seluruh tubuh suaminya yang masih mendengkur di kamar tidur. Berita tersebar, pelacur terminal itu mendakwa, sebagian uangnya di dalam almari telah dicuri suaminya buat mabuk. Sebagian lainnya diberikan pada Diana. Janda beranak dua di samping rumahnya yang selalu dikeloni sebelum Yeyen pulang dari terminal. Menjual kenikmatan pada setiap lelaki yang menyerupai anjing di musim birahi. Continue reading “T H U Y U L”

SASTRAWAN, IBU KANDUNG SANG GURU ZAMAN

Sri Wintala Achmad

Nut jaman kelakone (Menyelaraskan dengan zaman yang terjadi). Demikian ungkapan para sesepuh Jawa yang sering penulis dengar, manakala memberikan saran kepada generasinya atas perkembangan zaman. Diibaratkan seorang biduan, generasi yang berhasil di dalam membawakan lagu kehidupan hingga nada terakhir (kematian)-nya harus mampu menyesuaikan irama zaman. Laikkah ungkapan semacam itu dijadikan orientasi oleh setiap manusia tanpa kecuali selama menjalani profesinya? Continue reading “SASTRAWAN, IBU KANDUNG SANG GURU ZAMAN”

WANITA DALAM PERSEPSI LINUS SURYADI AG

Sri Wintala Achmad
http://sastrakarta.multiply.com/

BAGI masyarakat sastra Indonesia, siapa tidak mengenal Linus Suryadi AG. Pria berkelahiran Kadisobo (Sleman, 3 Maret 1951) tersebut lebih dikenal sebagai penyair lirik. Ini dapat dilihat melalui puisi-puisi liriknya yang terkumpul dalam antologi tunggalnya: Rumah Panggung (Nusa Indah, Ende-Flores, 1986) dan Kembang Tanjung (Nusa Indah, Ende Flores, 1988). Continue reading “WANITA DALAM PERSEPSI LINUS SURYADI AG”

Bahasa ยป