Tuti, Dharta, dan Hari Esok

Eka Budianta *
Kompas, 11 Feb 2007

INDONESIA dikaruniai jiwa-jiwa yang teguh dan pikiran brilian. Itulah kekayaan termahal bangsa ini yang tidak boleh dilupakan. Kepergian dua penyair “paruh waktu”, Tuti Gintini (45) dan AS Dharta (83), pada awal Februari 2007 dengan jelas mencatatkan hal ini. Mengapa terpaksa disebut “penyair paruh waktu”? Karena kepenyairan mereka menumpang pada predikat lain yang lebih mapan. Continue reading “Tuti, Dharta, dan Hari Esok”

Bahasa ยป