Wahyu Heriyadi *
lampungpost.com
Sewaktu di Bandar Lampung, saya adalah penonton teater, baik itu Teater Kurusetra UKMBS, Teater Satu, maupun Kober. Selain menonton, saya pernah menulis resensi atau liputan teater yang dipublikasikan di selebaran pers kampus Fakultas Hukum Universitas Lampung sekitar 2004-2007. Hal yang saya lakukan tersebut adalah sebuah wujud dari apresiasi sebuah pertunjukkan teater yang tidak hanya berakhir di panggung, tetapi juga membawa pengalaman menonton untuk mendiskusikan kembali wacananya. Bahkan, yang lebih mengasyikkan lagi adalah menuliskannya kembali meskipun hanya dalam berkisar 500 kata. Continue reading “Saatnya Mendiskusikan Teater dan Disabilitas”